Istri-Istri Para Nabi


Email This Post

Senayan Abadi Publishing

“Kami berfirman, ‘Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.’…”(al-Baqarah [2]: 38)

Istri-istri para nabi merupakan cermin yang terbaik bagi setiap wanita. Mereka memberikan contoh praktis dalam kehidupan keimanan diri, suami, dan keluarganya terhadap Allah. Seluruh kisah yang terdapat dalam buku ini dapat menjadi teladan untuk seluruh wanita muslimah. Mulai dari kisah istri Nabi Adam hingga istri-istri Nabi Muhammad saw. Seluruhnya diungkapkan dengan gaya tutur yang mengalir, yang memudahkan pembaca untuk memahaminya.

“Wahai Zat yang tak pernah lupa ketika mendengar…

Wahai Zat yang tak pernah menyalahkan para peminta…

Wahai Zat yang tak pernah jemu dengan keluhan manusia…

Anugerahilah untuk hamba ampunan dan nikmatnya rahmat-Mu.

Jadikanlah suami sebagai petunjuk bagi para istri

Dan jadikanlah istri sebagai petunjuk para suami\”

Fiture:

Banyak wanita mulia yang ditinggikan derajatnya oleh Allah swt, dengan menjadikan mereka sebagai istri para utusan Allah. Di antara mereka yang paling melegenda adalah Hawa istri nabi Adam as, Sarah dan Siti Hajar, keduanya adalah istri nabi Ibrahim as, dan Siti Aisyah istri Rasulullah saw yang terkenal dengan kecerdasannya.

Buku ini ditulis oleh Dr. Musthafa Murad, guru besar universitas Al-Azhar Kairo. Ini adalah buku pertama yang membahas istri para nabi. Selama ini, kita mungkin mengenal mereka dari kisah-kisah di dalam al-Qur’an, seperti kisah istri nabi Nuh as dan istri nabi Luth as. Keduanya adalah contoh wanita yang membangkang dan tidak patuh kepada suami mereka, keduanya adalah pelajaran bagi para wanita bahwa ketidakpatuhan pada suami, selama suaminya mengajak ke jalan Allah, akan berakibat kehancuran dan kecelakaan di dunia dan kesengsaraan di akhirat.

“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah. Dan dikatakan (kepada keduanya): ‘Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (At-Tahriim:10)

Di samping itu ada istri beberapa orang nabi yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an, mereka adalah,

# Istri nabi Idris as.
# Istri nabi Hud as.
# Istri nabi Salih as.
# Istri nabi Syuaib as.
# Istri nabi Harun as.
# Istri nabi Zulkifli as.
# Istri nabi Yunus as.
# Istri nabi Ilyas, yaitu Ilyas bin Yasin bin Fanhash bin Uzair bin Harun yang terkenal dengan nama Ilyas at-Tasyabbi
# Istri nabi Yasu’ as, dan
# Istri nabi ‘Uzair as.

Selain itu, ada dua nabi yang belum menikah, yakni nabi Isa dan nabi Yahya as. Nabi Yahya belum menikah, karena dia terbunuh di usia muda dan mati syahid. Adapun nabi Isa as belum menikah, karena dia terlebih dahulu diangkat oleh Allah swt ke langit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa nabi Isa as akan menikah dengan salah satu umat nabi Muhammad ketika dia turun dari langit.

Buku ini berpretensi untuk mendidik para wanita, istri dan anak-anak perempuan Muslimah dengan akhlak para istri nabi. Semoga kisah-kisah tersebut mampu menjadi uswah hasanah (teladan yang baik) bagi para wanita Muslimah.

http://shopping.bukusenayan.com/index.php?page=shop.product_details&flypage=shop.flypage&product_id=88&category_id=9&option=com_phpshop&Itemid=1

Dipublikasikan pada: 25/3/2007 | 08 Rabbi al-Awwal 1428 H | Hits:
Email This Post Kirim ke teman | Print | Trackback | del.icio.us | Ke atas