Pesan untuk Para Suami


Email This Post

Ditulis Oleh M. Joban

(M. Joban, 1 Maret 2005)

Bila ada surga di dunia itu adalah rumah tangga yang bahagia, rumah tangga
yang penuh dengan rasa sakinah, mawaddah dan rahmah. Dan bila ada neraka di
dunia itu adalah rumah tangga yang hancur, suami istri saling menyalahkan,
curiga, tidak saling mencintai dan jauh dari rasa sakinah mawaddah dan
rahmah.

Saya awali pesan ini dengan menggambarkan kedua hal di atas. Dengan menikah
Anda tidak saja mendapatkan seorang istri, tetapi Anda mendapatkan seluruh
dunia. Sebagaimana kita ingat rasul bersabda bahwa sebaik-baiknya perhiasan
dunia adalah istri sholihah. Yang akan menjadikan rumah kita bak surga,
baiti jannati. Sejak pernikahan ini, mulai saat ini sampai akhir hayat Anda
insya Allah, istri Anda akan menjadi mitra, patner dan sabahat terbaik.
Dengan dialah, Anda berbagi berbagai kejadian, melewatkan hari dan tahun
bersama. Dengannya lah Anda berbagi suka, duka, impian, harapan dan juga
kecemasan. Ketika Anda sakit, dialah yang akan merawat, ketika Anda
memerlukan pertolongan dia akan mengupayakan semua yang dia bisa lakukan
bagimu. Ketika Anda berbagi rahasia padanya, dia akan menjaga rahasia itu
dengan amanah; ketika Anda perlu nasehat, dia akan memberikan nasehat yang
terbaik. Dan dia akan selalu bersamamu.

Ketika terbangun di pagi hari, yang pertama mata Anda lihat adalah dia. Dia
akan selalu bersamamu, dan jika pada suatu waktu dia tidak ada di sisimu,
maka secara emosi dia ada bersamamu. Dia memikirkan, berdoa untuk kebaikanmu
dengan sepenuh hati, dan Anda ada dalam pikiran, doa dan hatinya. Ketika
Anda tidur di malam hari, terakhir yang Anda lihat adalah dia; dan ketika
Anda bermimpi, anda akan melihatnya dalam mimpimu. Kamulah dunianya dan
dialah duniamu.

***

Hubungan antara seorang suami istri merupakan hubungan yang sangat penuh
dengan hal yang mengagumkan. Tidak mudah digambarkan dengan kata-kata,
betapa rasa cinta, kasih sayang, keintiman, kedamaian serta kesejukan yang
ada mengisi hati kedua pasangan manusia. Penjelasan rasional adalah bahwa
semua inilah anugerah dari Allah, dan semua itulah kehendak Allah. Dengan
semua kuasa dan kehendakNya, Dialah yang menciptakan dan membuat perasaan
ini hadir di hati pasangan suami istri.

Allah mengingatkan kepada manusia yang mencari keberadaanNya bahwa salah
satu tanda-tanda kekuasaanNya adalah Dia menjadikan rasa kasih dan sayang.
Allah berfirman: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. (QS. 30:21)

Tetapi hati manusia bukanlah sesuatu yang statis, tetapi sangat dinamis.
Perasaan dapat berubah setiap waktu. Dan cinta pun dapat terbang dan hilang.
Ikatan pernikahan pun bisa menjadi lemah bila tidak dijaga dengan baik dan
kebahagian di dalam rumah tangga pun tidak bisa dijamin akan berlangsung
terus. Perlu usaha dari kedua belah pihak suami istri untuk saling menjaga
keberlangsungan cinta dan kasih mereka. Ibarat sebuah pohon, tanahnya perlu
dirawat, dijaga dan dipupuk.

***

Oleh karenanya, inilah sedikit pesan dari saya bagi Anda para suami;

Di dunia kita, kita hidup di kehidupan yang sibuk dan melelahkan di
kelilingi oleh berbagai macam schedule dan deadline. Bagi pasangan, ini
artinya kemungkinan Anda tidak bisa meluangkan waktu bersama-sama dan berada
sendiri di tengah-tengah kesibukan kerja dan komitmen tugas. Anda jangan
membiarkan hal ini terjadi terus menerus. Cobalah sesekali Anda luangkan
waktu untuk melakukan kegiatan secara periodik dengan istri Anda. Ingat
rasul juga pernah meluangkan waktunya untuk berlomba lari dengan Aisyah r.a.
Keluar dengan istri sesering mungkin, lakukan aktivitas bersama, mengunjungi
teman bersama, piknik bersama atau sekedar berbelanja di mall bersama.

Selalu jaga romantika dalam hubungan Anda. Kehidupan modern hampir mengubah
kita menjadi robot atau mesin teknologi tinggi tanpa emosi. Menunjukkan
emosi dan perasaan yang Anda rasakan perlu untuk menjaga ikatan pernikahan
terhindarkan dari berkarat, peluruhan. Sebagaimana rasul bersabda untuk
menunjukkan rasa kasih dan sayang pada saudara yang kita cintai, “Katakanlah
kepadanya kalau engkau mencintai saudaramu,” sebuah hadist untuk menunjukkan
cinta kepada teman karena ikatan ukhuwah. Terlebih lagi bila istri kita yang
terikat dengan ikatan suci pernikahan, nyatakanlah.

Jangan meremehkan hal-hal penting yang terlihat kecil, seperti membawakan
belanjaannya, memijit bahunya atau membukakan pintu mobil dan sebagainya.
Ingatlah bahwa rasul pernah menyediakan kakinya untuk membantu istrinya naik
ke atas unta.

Usahakanlah untuk menyediakan waktu sholat berjamaah dengan istri.
Memperkuat hubungan Anda dengan Allah merupakan jaminan terbaik agar
pernikahan Anda akan selalu terjaga kuat. Merasakan kedekatan dan kedamaain
dalam hubungan Anda dengan Allah akan terimplikasikan dalam hubungan Anda
dengan istri di rumah. Ingatlah bagaimana rasul memberikan apresiasi yang
sangat besar bagi pasangan yang bangun malam hari untuk sholat layl (sholat
malam/tahajjud) bersama atau seorang istri/suami yang membangunkan
pasangannya untuk sholat layl sekalipun dengan memercikkan air di muka
pasangannya.

Lakukan usaha terbaikmu untuk menjadi terbaik bagi istri dengan kata-kata
dan dengan perbuatan. Bicaralah padanya dengan baik, senyum padanya, minta
nasehatnya, mintalah pendapatnya, dan luangkan waktu yang berkualitas
dengannya dan selalu ingat bahwa rasul bersabda “Yang terbaik diantara kamu
adalah terbaik memperlakukan istrinya”.

Adalah hal biasa yang terjadi dimana pasangan berjanji untuk mencintai dan
menghormati istri/suaminya sampai maut memisahkan mereka. Saya percaya bahwa
janji ini adalah baik dan sangat baik. Tetapi hal ini tidak cukup. Anda
harus mencintai apa yang dicintai istri Anda. Keluarganya, dan hal-hal yang
dia cintai harus menjadi kecintaan Anda pula.

Tidak cukup pula mencintainya sampai maut memisahkan. Cinta tidak boleh mati
dan kita percaya bahwa ada kehidupan akhirat, kehidupan setelah mati. Dan
insya Allah, akan dipertemukan kelak di akhirat. Sebagaimana rasul mencintai
Khadijah istrinya yang telah menemani beliau selama 25 tahun, beliau terus
menerus mencintai khadijah dan mengingatnya. Setelah kematian khadijah
beberapa tahun berselang, rasulullah tidak pernah melupakannya bahkan sanak
kerabat dan teman khadijah beliau utamakan yang terkadang membuat Aisyah
cemburu.

Cintailah istri Anda, dan apa yang dicintainya. Cintailah ia tidak hanya
sampai maut memisahkan tetapi sampai Anda dikumpulkan bersama kelak di
akhirat, insya Allah.

Semoga nasehat atau ajakan ini dapat menambah kecintaan Anda dan kecintaan
istri Anda.

http://www.imsa.us/index.php?option=com_content&task=view&id=52&Itemid=50

Dipublikasikan pada: 30/3/2007 | 13 Rabbi al-Awwal 1428 H | Hits:
Email This Post Kirim ke teman | Print | Trackback | del.icio.us | Ke atas