UPAYA MUSUH ISLAM TERHADAP KELUARGA MUSLIM


Email This Post

“Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadari.” [Ali ‘Imran: 69]

Banyak komentar yang dilontarkan oleh penulis-penulis dan cendekiawan Barat tentang Islam, maka jumlah mereka yang mengomentari secara obyektif bisa dihitung dengan jari. Hal ini
dimaksudkan untuk menunjukkan keagungan Islam yang sempat membuat mereka terpana keheranan.

Namun fanatisme yang melingkupi diri mereka, ditambah lagi dengan ketidaktahuan mereka terhadap ajaran-ajaran Islam yang benar, kedengkian karena populasi kelompok yang terus
diwariskan kepada mereka, arus politik kolonialisme, akhirnya menjadikan Islam sebagai musuh yang harus mereka hadapi. Apalagi yang berkenan dengan pola-pola sosial dan yang paling
utama mereka akan menyerang keluarga muslim.

Kedengkian seperti itu tergambar dalam diri salah seorang pemimpin di Perancis. Setelah mengadakan kunjungan ke Mesir. Ia mengeritik tatanan keluarga muslim secara pedas, dan juga mengeritik gambaran wanita muslimah yang jauh dari gambaran semestinya. Ia berkata, “Manusia tidak akan mendapatkan cara yang paling keji untuk menghukum orang yang bersalah, seperti layaknya wanita-wanita Mesir.”

Seorang penulis Perancis Athena L tak kalah giatnya mencari terobosan-terobosan baru untuk menghadapi Islam. Untuk itu ia berkata, “MENGHADAPI ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN
KEKUATAN JUSTRU MEMBUAT AGAMA ITU SEMAKIN TERSEBAR KE MANA-MANA. CARA PELING EFEKTIF UNTUK MENGHANCURKAN ISLAM DAN MENCABUT AKAR-AKARNYA IALAH: MENDIDIK ANAK-ANAK MEREKA DI SEKOLAHAN-SEKOLAHAN KRISTEN, MENANAMKAN BENIH-BENIH KERAGUAN DI DALAM JIWA MEREKA SEJAK DINI, SEHINGGA TANPA TERASA SEBENARNYA MEREKA DIGIRING KEPADA KEYAKINAN YANG RUSAK. CARA SEPERTI INI JAUH LEBIH EFEKTIF DARIPADA MENJADIKAN MEREKA MEMELUK AGAMA KRISTEN.”

Ia juga menambahi lagi, “MENDIDIK WANITA-WANITA ISLAM DI SEKOLAHAN UNTUK PARA BIARAWATI MERUPAKAN SATU-SATUNYA PENDIDIKAN YANG PALING MENGENA UNTUK MENGHANCURKAN ISLAM LEWAT TANGAN PEMELUKNYA SENDIRI. MEREKA YANG BERADA
DALAM SUATU KELUARGA MUSLIM DAPAT MENCIPTAKAN PERMUSUHAN TERSELUBUNG, YANG TIDAK BISA DITUNDUKKAN BEGITU SAJA OLEH SUAMINYA. SEBAB WANITA ISLAM YANG TELAH DIJEJALI DENGAN PENDIDIKAN KRISTEN, MUDAH MEMPENGARUHI PERASAAN DAN AKIDAHSUAMINYA, SEHINGGA IA BISA MENJAUHKANNYA DARI ISLAM DAN DAPAT MENDIDIK ANAK-ANAKNYA BUKAN
MENURUT AGAMA KAKEK NENEKNYA. SEBAGAIMANA YANG TERJADI PADA ZAMAN SEKARANG INI, SEORANG IBU YANG BERTANGGUNG JAWAB MENDIDIK ANAKNYA, MAKA DIALAH SARANA YANG PALING TEPAT UNTUK MENGHANCURKAN ISLAM.”

Itulah yang telah diserukan Athena untuk menghancurkan Islam dari dalam. Cara serupa juga ditempuh oleh Snouck Hourgrounye yang berkata, “UNTUK MENGHANCURKAN ISLAM, TIDAK ADA GUNANYA MEMERANGI ORANG-ORANG ISLAM ATAU MELINDAS MEREKA DENGAN MENGERAHKAN
KEKUATAN SENJATA. TAPI HAL ITU CUKUP DENGAN MENGADU DOMBA ANTARA KELOMPOK MEREKA DENGAN KELOMPOK YANGLAIN DARI DALAM, YAITU DENGAN MENANAMKAN PERBEDAAN PENDAPAT DAN MADZHAB SERTA MENANAMKAN KETIDAKPERCAYAAN KEPADA PEMIMPINNYA. DI SATU PIHAK ANAK-ANAK MEREKA HARUS DIJEJALI DENGAN PAHAM MARXISME.”

Itulah sebagian usaha dari musuh-musuh Islam –Kristen dan Yahudi– dalam meruntuhkan bangunan Islam dengan cara merusak tatanan keluarga muslim dari dalam. Keberhasilan
mereka dalam menlancarkan misi-misinya jelas di pelupuk mata kita yaitu dengan mengeksploitasi wanita-wanita muslim dalam berbagai sarana hiburan dan lain sebagainya. Wanita-wanita kita, di jaman sekarang, lebih cenderung atau leibh suka menjadi wanita-wanita
pekerja/buruh di luar rumah daripada menjalankan tugas untuk mengurus rumah tangganya, mendidik anak-anaknya supaya bisa menjadi generasi yang handal kelak dikemudian hari atau melayani suami dan lain sebagainya. Lebih-lebih sekarang di negeri kita ini, dengan bantuan sarana telekomunikasi TV, musuh-musuh kita lebih gencar dan efektif lagi dalam merusak/mengikis akhlak masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam umumnya dan keluarga muslim khususnya. Acara film keluarga impor yang disiarkan TV swasta seluruhnya berasal dari negara non muslim –Kristen. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan biaya yang banyak untuk men-dubbing ke dalam bahasa Indonesia, karena dengan melakukan itu misi yang mereka inginkan lebih bekerja secara efektif lagi. Orang lebih suka mendengar daripada harus membaca teks terjemahan. Dan ini mereka –yang tidak suka dengan Islam–pahami dengan sangat. Dengan siaran-siaran tersebut diharapkan mereka –keluarga muslim– akan mencontoh tatanan keluarga Barat yang tidak sesuai dengan kepribadian Islam. Saya yakin dalam waktu singkat saja akan terjadi krisis kepribadian Islam melanda umat Islam di negeri kita bila tidak ada penanganan yang cepat dan serius dalam mengatasi masalah ini. Terutama
dalam membentengin keluarga muslim dari keratan-keratan atau ghazwul fikri dengan memberikan pemahaman yang frekuentif tentang dien Islam.

Akhirnya …”Hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepda mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”[At Tahrim: 6]

“Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang yang ragu.”[Al Baqarah: 147]

“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir pelindung-pelindungnya ialah
syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.”[Al Baqarah: 257]

Ya Allah, berilah kekuatan kepada kami, hamba-hamba-Mu, dalam menjalan perintah-perintah-Mu, menegakkan kalimat-Mu dengan berpegang pada firman-Mu al-Qur’an dan sunnah rasul-Mu
al-hadits.

Ref: 1. Al-Qur’an
2. Ahdaful Usrah Fil Islam, Hussain Muhammad Yusuf
(Versi Indonesia=Motivasi Berkeluarga)

Dipublikasikan pada: 10/4/2007 | 23 Rabbi al-Awwal 1428 H | Hits:
Email This Post Kirim ke teman | Print | Trackback | del.icio.us | Ke atas